SAUDI ARABIA

The Amazing Madina

        Siapa yang gak mau Ke Luar Negeri ??, Semua pasti mau. Kalau Gratis ??, alias Biaya Pulang Pergi ditanggung ?? , Semua Pasti tambah mau. Gak nyangka, Saya akhirnya bisa merasakan ke Luar negeri pertama kali, gratis. Bermula dari sebuah hadiah, yang diberikan oleh Sebuah Travel bernama M**in* Tour. Salah satu Impian saya selama ini, melaksanakan ibadah Umroh di Arab Saudi bisa saya lakukan tanpa harus menunggu saya punya banyak duit. Alhamdulillah.

         Saya berangkat Umroh pada bulan Maret 2014, sebelumnya sempat ditunda karena sulit mendapatkan visa, tapi Alhamdulillah saya akhirnya bisa terbang ke negeri impian milyaran umat muslim di dunia itu. Saya ke arab Saudi, bersama Ayah, Ibu, dan Kakak perempuan saya yang bernama Dhila. Serta beberapa jama’ah umroh dari Travel tersebut. Total Jama’ah ada 48 Orang, dibimbing dan dipimpin oleh Ayahku. Kebetulan Ayahku ditugaskan untuk menjadi pembimbing jama’ah di Arab Saudi nantinya.

       Perjalanan dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Di Bandara tersebut, seluruh jama’ah berkumpul. Sebelumnya dibagikan Boarding Pass dan Id Card. Di Id card terdapat foto jama’ah dan nomor telpon dari Guide tour untuk jaga-jaga, siapa tahu ada jama’ah yang kesasar atau semacamnya. Pukul 14.00 Pesawat Lion Air yang kami tumpangi akhirnya lepas landas, meninggalkan tanah Makassar menuju Jakarta.

       Perjalanan dari Makassar ke Jakarta berjalan lancar, kami sampai dengan selamat. Heheh. Di Jakarta sudah ada perwakilan pihak travel yang menunggu kami. Membagikan Tiket Jakarta – Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur – Jeddah. OMG, masih perlu 2 kali naik pesawat. Kami berangkat dari Jakarta ke Kuala Lumpur pukul 22.00 WIB. Dari Jakarta ke Kuala Lumpur kami juga menumpangi pesawat Lion Air, dan butuh waktu sekitar 2 Jam perjalanan. Kami sampai di Kota Kuala Lumpur, ibukota Negara Malaysaia pukul. 01.00 dinihari. Kami menginap sehari di Malaysia (Baca disini) dan berangkat ke Jeddah esok harinya.

        Perjalanan berlanjut ke Jeddah pukul 15.00, Via Malaysia Airlines MH370.., (Haahh? Pesawat yang hilang itu kan ya ??) haha, bukan MH370 tapi MH150. Dari Malaysia ke Arab Saudy ditempuh selama sekitar 7-8 jam. Bayangkan lamanya, sampai-sampai pantat ini pegal sendiri karena terlalu lama duduk. Gak kebayang naik pesawat selama itu, dan selama itu pula hati ini tak henti-hentinya Deg-degan, pasalnya, Pesawat beberapa kali goyang dumang karena cuaca buruk. Serasa badan pesawat pengen patah. Ngeri …

        Berangkat dari Malaysia pukul 15.00 tiba di Jeddah pukul 18.00, nah loh? Berarti Cuma 3 jam dong?, Nah disini perlu diketahui kalau antara Arab Saudy dan Malaysia punya perbedaan waktu 5 jam, dan Malaysia 5 jam lebih awal, jadi kalau di Jeddah baru pukul 18.00, di Malaysia sudah sekitar pukul 23.00 malam, Pukul 15.00 (Waktu Malaysia) Berangkat artinya di Jeddah baru pukul 10.00, sampai di Jeddah pukul 18.00 (Waktu Jeddah) jadi antara pukul 10.00 sampai 18.00 ada jarak  8 Jam, itulah lama perjalanan dari Kuala Lumpur ke Jeddah, Ngerti?. Padahal waktu di pesawat ada jama’ah yang udah salat magrib, eh sampe di Jeddah baru magrib *tepuk jidat.

       Dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah (KAIA Jeddah). Perjalanan berlanjut ke Kota Madinah, setelah menunggu cukup lama di Bandara, berjam-jam malah, karena Bus yang akan mengangkut Jama’ah ke Madinah belum datang juga. Kami Meninggalkan kota Jeddah sekitar pukul 21.00, perjalanan dari Jeddah ke Madinah sekitar 5 Jam, jadi sampai di Madinah pukul 03.00 dinihari.

        Kami akhirnya sampai Di Madinah.., Wow Amazing. Madinah is really amazing. Saya beberapa kali cubit pipi, memastikan kalau ini bukan mimpi. Heheh Lebaaay. Turun dari bus saya langsung ke hotel tempat saya dan para jama’ah tinggal selama disana nantinya, namanya Mubarak Al-Madinah Hotel. Karena waktu Shubuh sudah dekat, setelah Pembagian Sembako…eh salah, maksudnya pembagian Kamar, Para Jama’ah Langsung ke Masjid Nabawi yang jaraknya sangat dekat dari hotel.

DSC09861
Hotel Mubarak al-Madinah

        Di Kota Madinah, ada beberapa tempat dan kegiatan yang bisa dilakukan, dan yang saya lakukan adalah :

  1. Beribadah dan Berziarah Ke Masjid Nabawi dan sekitarnya

       Di Masjid nabawi, saya sholat Tahyatul Masjid, lalu membaca Quran sambil menunggu waktu shubuh.. Setelah sholat shubuh, saya berjalan-jalan melihat lihat area sekitar Masjid Nabawi. Ada banyak pedagang kaki lima di sekitar Masjid, ada yang menjual jilbab pashmina, Al-quran, mainan, kurma, dan lain-lain. Harga yang ditawarkan juga terjangkau, cukup 5 riyal sampai 10 Riyal. (1 Riyal : Rp 3300 ).

       Di Pagi pertama saya di Kota ini, Kegiatan ziarah keliling kota belum dilaksanakan. Jadi, saya berinisiatif kembali ke Masjid Nabawi. Saya berkunjung ke Raudah, Makam Nabi, Makam Baqi, dan Walking tour di sekitar area Masjid. (Cerita Selengkapnya disini)

     Hari kedua, barulah saya dan jama’a umroh M*Bin* Tour berziarah ke tempat-tempat penting dan bersejarah di Kota Madinah. Kota Madinah punya banyak tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Post ini hanya menceritakan secara singkat tentang tempat yang saya kunjungi. Jika ingin membaca lebih detail, sebagian tempat punya cerita tersediri dalam post yang berbeda.

DSC09846

Bagian dalam Masjid Nabawi
Bagian dalam Masjid Nabawi

Makam Baqi

  2. Berziarah dan Sholat Sunnah di Masjid Quba

     Masjid Quba adalah Masjid pertama yang kami kunjungi dalam Ziarah keliling kota Madinah. Masjid ini terletak di Quba, 5 Km dari pusat kota Madinah. Masjid ini merupakan masjid yang pertama dibangun oleh Nabi, dan dibangun dengan asas ketakwaan. Masjid ini dibangun pada tahun 1 Hijriyah. Dan dibangun dan didesain langsung oleh Nabi.

     Saya dan rombongan Jama’ah Umroh melaksanakan sholat Dhuha di Masjid ini. Keistimewaan Masjid ini adalah janji pahala 1 kali umroh bagi yang melaksanakan sholat di Masjid ini. Dengan catatan dia telah bersuci di rumah. (Selengkapnya Disini)

Masjid Quba
Masjid Quba

3. Mengunjungi Pasar Kebun Kurma King Fahd

       Usai mengunjungi dan sholat dhuha di Masjid Quba, Saya dan rombongan Jama’ah beralih ke tempat yang sedikit lebih jauh meninggalkan kota Madinah. kami mengunjungi Pasar dan Kebun Kurma King Fahd. Nama King Fahd merupakan salah satu Raja yang pernah memimpin Kerajaan Arab Saudi pada periode …………… . Di Pasar ini dijual beraneka jenis kurma dengan harga yang bermacam-macam pula, tergantung jenisnya.

         Pasar kurma ini termasuk unik, karena pengunjung bebas memakan kurma yang ada di dalam pasar, selama pengunjung pasar itu juga masih ada di dalam pasar. (Selengkapnya Disini)

Kebun dan Pasar Kurma
Kebun dan Pasar Kurma

       4. Berkunjung ke Jabal Uhud

         Travel membawa kami lebih jauh ke sebuah bukit yang sangat bersejarah dalam dunia Islam. Namanya Bukit Uhud atau Jabal Uhud. Dalam sejarah islam dikenal sebuah perang yang melibatkan pasukan Islam yang dipimpin oleh Rasulullah dan Pasukan Kafir. Dalam perang ini Kaum Muslimin kalah banyak dengan pasukan Kafir. Di dalam perang ini pula Kaum Muslimin juga menderita kekalahan. Dan Kekalahan tersebut menyebabkan Rasulullah menderita luka yang cukup parah. (Selengkapnya disini)

Jabal Uhud
Jabal Uhud
Saksi Bisu Perang Uhud
Saksi Bisu Perang Uhud

        5. Berkunjung ke Masjid Sab’ah dan Masjid Qiblatain

          Setelah berkunjung ke Jabal uhud, kami dibawa kembali ke kota Madinah, di Kota Madinah ada 2 Masjid yang kami kunjungi sebelum akhirnya city tour selesai. 2 Masjid itu adalah Masjid Sab’ah dan Masjid Qiblatain. Masjid ini merupakan gabungan dari tujuh masjid kecil, yang sebenarnya hanya enam masjid ditambah dengan Masjid Qiblatain yang dikunjungi dalam waktu yang bersamaan sehingga disebut dengan Masjid Tujuh.

       Hari Keempat di Kota Madinah, saya berkemas. Memasukkan barang satu demi satu ke dalam tas. Sebentar lagi saya dan rombongan jama’ah umroh akan berangkat ke Kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah utama yaitu Ibadah Umrah. Dalam Perjalanan ini, kami mengenakan pakaian Ihram, karena kami akan mengambil miqat dan niat di Masjid Dzulhulaifah. Ingat sebelum berniat, kita harus mengenakan pakaian Ihram terlebih dahulu. Nah, Pakaian Ihram itu berupa kain besar berwarna putih untuk pria, dan mukena untuk wanita. Selama berihram, kita tidak diperkenankan memakai pakaian dalam. Hanya kain tersebut yang boleh menutupi badan. (selengkapnya disini)

6. Miqat dan Berniat Umrah di Masjid Dzulhulaifah

       Bus akhirnya meninggalkan hotel dan sedikit demi sedikit keluar dari kota Madinah. tak jauh setelah meninggalkan keramaian kota, Masjid Dzulhulaifah terlah terlihat. Bus masuk ke dalam area Masjid dan parkir di tempat yang telah disediakan. Kami masuk ke dalam Masjid, melaksanakan sholat sunnah Ihram. Sholat sunnah ihram dianjurkan untuk dilaksanakan sebelum berniat melaksanakan Ibadah umroh (Selengkapnya disini)

Setelah melaksanakan sholat sunnah dan berniat umroh, maka segala hal-hal yang dulunya dihalalkan seperti memakai pakaian yang dijahit seperti kemeja, kaos, dan lain-lain, memekai kosmetik, wewangian, merusak alam sekitar di tanah haram, dan berhubungan badan   selama berihram kini diharamkan dan akan diperbolehkan lagi setelah melakukan tahallul. Perjalanan dilanjutkan ke Kota Mekkah

Baca selanjutnya : 9 Hal yang bisa dilakukan di Mekkah

4 comments on “The Amazing Madina

  1. Hendi Setiyanto

    wah beruntung banget nih udah bisa umroh..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar