SULAWESI SELATAN - INDONESIA

Pulau Salemo, Pulau Ulama

         Pulau Salemo, Merupakan salah satu Pulau di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yang akrab disebut Pangkep. Liburan Semester saat aku masih duduk di Bangku MA hampir selalu diisi dengan Berwisata ke Pulau ini. Pulau ini dulunya merupakan salah satu tempat perguruan tinggi Agama Islam selain Campalagian dan Sengkang.

       Perjalanan ke Pulau Salemo dapat ditempuh dengan Kapal Kecil (ada sebenarnya namanya, tapi kulupai) dari Dermaga Bonto-bonto, atau dari wilayah-wilayah pinggiran di Kabupaten Pangkep, namun dari Bonto-Bonto yang paling dekat, Katanya. Di dermaga Bonto-bonto kita sudah bisa melihat   kubah Masjid dan pemandangan Pulau salemo dari jauh. Perjalanan dari Bonto-bonto ke Salemo dapat ditempuh selama 20 menit. Setelah 20 menit lebih, akhirnya sampailah kita ke Pulau Salemo, Pulau yang bernuansa Islami. Julukan itu terlihat di Papan selamat datang dermaga Pulau itu.

DSC06373
Papan selamat Datang
DSC06311
Papan Selamat Datang

         Wisata di Pulau ini bisa dibilang wisata Religi,Karena Pulau ini aslinya bukanlah Objek Wisata, melainkan sebuah Kampung biasa, yang hanya terdiri dari ratusan rumah penduduk, serta sebuah Masjid besar di tengahnya. Tidak ada Gazebo, Banana Boat, Turis Asing, atau Restoran-restoran di Pinggir pantai, dan Pantainya jauh dari kata Bersih. Namun, di Tangan Anak Tonronk –Sebutan bagi santri yang mondok di Kampus 2 Tonronge, Mangkoso- semuanya bisa menjadi Sangat Luar Biasa. Meskipun resminya tidak ada tempat untuk Diving, Dermaga tempat kapal-kapal kecil berlabuh menjadi Sasaran teman-temanku untuk menikmati sore itu, Sore Saat kami tiba di Pulau Salemo . Entah itu hanya untuk menikmati Sunset, atau Diving ala kadarnya.

DSC06314
Masjid Nurul Ulama

        Di Pulau Salemo Juga terdapat Lapangan yang Luas, yang dipakai warga setempat untuk bermain Bola, juga Lapangan Takraw. Sayang saat anak Thonronk bertanding dengan warga setempat, Anak thonronk justru dibantai dengan skor telak hahah.

DSC06279
Bermain Takraw

          Destinasi yang lain selain Pulau Salemo yang kami Kunjungi adalah Pulau Sabutung dari Pulau Salemo agak jauh. Di Pulau tersebut ada Makam seorang Ulama yang konon hanya berjalan kaki di atas Laut kalau beliau ingin pergi ke Pulau Salemo. Lalu, keesokan harinya Kami berkunjung ke Pulau Sabangko. Berbeda dengan 2 Pulau sebelumnya, Pulau Sabangko sedikit Luas, dan terdapat banyak Empang, dan Karena Banyak Empangnya, di Pulau inilah menangkap ikan, lalu membakarnya,hmm. Tapi perlu diketahui, kalau Empang tempat kami mengambil Ikan itu milik keluarga salah seorang diantara kami, sebut saja Yusuf, jadi jauh dari kesan mencuri ya, heheh.. Setelah Puas membakar Ikan, dan memakannya kami kembali ke Pulau Salemo .Dari Pulau Salemo ke Sabangko jaraknya agak dekat, dan dapat ditempuh dengan Sebuah Perahu Mesin Kecil, lebih kecil dari kapal-kapal yang kami tumapngi sebelumnya…(serrruuu).

            Pulau lain yang kami kunjungi adalah Pulau Pasir Putih yang menjadi destinasi warga sekitar pulau tersebut untuk Mandi Shafar. Kebetulan Pada waktu itu Bulan Shafar,banyak warga dari Pulau Pulau lain untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Pulau pasir putih hanyalah sebuah pulau yang sangat kecil, tidak berpenghuni, tidak ada rumah warga, hanya hamparan pasir dan satu semah belukar., dan Asli Indah Sekali pemirsa……. , Air lautnya yang bening, Pantainya yang bersih, serta dihiasi dengan kerang, Bintang Laut yang masih terjaga, benar-benar pulau yang steril dari tangan – tangan perusak.

Pulau Pasir Putih
Pulau Pasir Putih

     Setelah Puas ke Pulau Pasir Putih, pulau Selanjutnya adalah Pulau Sagara. Di Pulau ini kami hanya singgah sebentar untuk santap siang, dan Setelah itu kembali ke Pulau Salemo.

           Setelah berkeliling ke Pulau-pulau sekitar, Sore harinya anak Tonronk kali ini tidak ke dermaga. Namun hanya di halaman depan rumah, mereka memilih bermain dan berolah raga, ada yang main Takraw, dan Ada juga yang memainkan permainan-permainan jaman waktu kami masih SD, Haahah, sebut saja Kenja’, Sallo, dan Bom *Apa semua itu??. Permainan tersebut sulit untuk dijelaskan dengan Kata-kata. Heheh. Dan Jadilah sore itu menjadi sangat berkesan dan tak terlupakan. Karena permainan permanan tersebut ternyata tidak kalah seru dibandingkan saat kita memainkannya waktu SD dulu.

         Sore berlalu, malamnya menjadi acara makan-makan, dan menu malam itu adalah Sup Iga, yang dalam bahasa Makassar disebut Sop Konro, salah satu makanan khas Sulawesi Selatan

       Akhirnya Petualangan Di Pulau Salemo berakhir. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan bukan? Dan inilah saatnya untuk berpisah dengan Pulau Salemo. Bye bye

DSC06385

0 comments on “Pulau Salemo, Pulau Ulama

Tinggalkan komentar