SAUDI ARABIA

Mengenang Muhammad

        Maka Tatkala Abrahah memasuki Kota Mekkah, Abrahah mengutus seseorang untuk menemui Abdul Muththalib, pemimpin Kota Mekkah saat itu. Tujuaannya untuk memberitahukan bahwa kedatangannya tidak untuk berperang, melainkan hanya untuk menghancurkan Ka’bah. Ya, Abrahah datang untuk menghancurkan Ka’bah karena rasa cemburu terhadap popularitas Ka’bah dibanding Katedral yang dibangunnya, juga rasa kesal karena seseorang yang katanya dari suku Quraisy membuang kotorannya di Katedral Tersebut.

Abdul Muththalib datang beserta para pemuka Quraisy. Datang untuk menyatakan bahwa mereka tidak akan menghalangi mereka dengan cara kekerasan karena jumlah mereka kalah banyak. Mereka datang untuk bernegosiasi, meski pada akhirnya tawaran mereka ditolak oleh Abrahah.

Ka’bah bukan milikku, ia Milik Allah, maka Allah yang akan melindunginya”. Kata Abdul Muththalib ketika bertemu dengan Abrahah.

DSC09970
Ka’bah

Dengan percaya dirinya, Abrahah dengan pasukan bergajah bersiap menghancurkan Ka’bah, Abdul Muththalib mengarahkan warga Mekkah keluar dari Kota agar tidak menjadi korban.  Namun belum sempat Abrahah dan bala tentaranya menghancurkan Ka’bah, kawanan burung raksasa yang dalam Al-quran dinamakan Burung Ababil melempari mereka dengan bebatuan yang mengandung wabah penyakit. Abrahah dan pasukannya tewas, seperti daun yang dimakan ulat.

Peristiwa besar tersebut membuat tahun kejadiannya dinamai Tahun Gajah

Tak lebih dua bulan setelah peristiwa tersebut, Lahirlah seorang anak lelaki yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul terakhir, Penutup Nabi-nabi, Penyampai Risalah, dan Suri Tauladan bagi umat Manusia. Tepatnya, 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah. Ia bernama Muhammad.

***

Muhammad tumbuh sebagai anak yang hidup tanpa kasih sayang seorang ayah sejak Lahir. Ayahnya bernama Abdullah, anak dari Abdul Muththalib, meninggal sejak Muhammad dikandung oleh ibunya, Sitti Aminah. Ibunya menyusul sang Ayah ketika Muhammad berumur 6 Tahun, karena sakit. Muhammad menjadi Yatim Piatu di usianya yang masih sangat belia. Tidak cukup sampai disitu, Kakeknya yang pada saat itu mengasuhnya juga menyusul kedua orang tua Muhammad saat ia baru berusia 8 Tahun. Akhirnya, Abu Thalib, sang Pamanlah yang mengasuhnya hingga ia dewasa.

Masa kecil Muhammad memang penuh cobaan, hidup sebagai yatim piatu, tidak membuatnya menjadi manusia yang lemah, justru sebaliknya, membuatnya menjadi manusia yang kuat. Di Masa Remaja hingga Dewasa, Rasulullah tumbuh sebagai seorang pekerja keras. bekerja sebagai penggembala kambing digelutinya, pada saat ia berusia 25 tahun, Ia menjadi pedagang Dengan Modal yang diperoleh bangsawan bernama Khadijah, yang kelak menjadi Istrinya. Muhammad Menikahi Khadijah ketika Muhammad pulang ke Mekkah setelah berdagang ke Negeri Syam (sekarang Syria).  Khadijah kagum akan sifat dan budi pekerti Muhammad, yang tidak didapatinya pada laki-laki lain yang ditemuinya.

Dari Hasil pernikahannya bersama Khadijah, Muhammad dikaruniai 6 orang bernama  Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fathimah dan Abdullah. Semua Putra beliau wafat pada saat masih kecil dan Putri-putrinya juga meninggal pada saat Muhammad masih hidup, kecuali Fatimah.

Diutus menjadi Nabi dan Rasul

Pada saat usianya hampir hampir menginjak 40 Tahun, Muhammad suka mengasingkan diri dengan berbekal roti di Gua Hira. Muhammad di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam, serta menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bersifat duniawi.  Pada saat usianya genap 40 tahun, Muhammad diangkat menjadi Rasul dengan menerima wahyu pertama di Gua Hira lewat perantaraan Malaikat Jibril. Wahyu itu berupa perintah untuk membaca, Surah Al-‘alaq ayat 1-5.

Bacalah, bacalah, bacalah. Berulang kali ia diperintahkan membaca, namun jawabannya selalu sama, Saya tidak bisa membaca.

Nabi mulai menyiarkan Agama Islam setelah wahyu kedua turun yaitu surah Al-Muddatstsir ayat 1-7. Saat itu, Rasulullah kala mengasingkan diri di Gua Hira dalam perasaan cemas dan khawatir. Tiba-tiba terdengar suara dari langit. Beliau menengadah tampak Malaikat Jibril. Beliau Menggigil, ketakutan dan pulang. Muhammad meminta Khadijah untuk menyelimutinya, dalam keadaan berselimut itu pula, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu yang kedua.

Jabal Nur (sumber)
Jabal Nur (sumber)

Dengan turunnya wahyu tersebut, Muhammad mendapatkan tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat Manusia menyembah Allah.

Setelah perintah untuk bersyiar, pertama-tama, Muhammad melakukannya secara sembunyi sembunyi. Maksudnya, beliau memulai dari keluarganya serta kerabat dekatnya terlebih dahulu. Dari da’wah secara sembunyi-sembunyi ini, dikenal istilah Assabiqunal Awwalun, orang-orang yang pertama masuk Islam, yakni Khadijah, Ali Bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman Bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, Abdurahman Bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Arqam bin Abil Arqam, dan Fatimah binti Khattab.

Setelah tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, turun surah al-Hjir ayat 94 yang memerintahkan untuk berda’wah secara terang-terangan. Dalam syiar secara terang-terangan ini, banyak sekali tantangan dan rintangan yang dilalui, seperti Ejekan, cacian, tertawaan, bahkan penistaan. Namun tetap saja, Nabi dengan ketegaran dan kesabarannya menyebarkan agama Islam.

Nabi Berhijrah

Suku Quraisy sejak awal kenabian memusuhi Muhammad, semakin gencar melakukan desakan. Intimidasi terjadi setiap waktu, namun saat Muhammad butuh dukungan, datanglah masa sulit. Sang Istri, Khadijah meninggal dunia. Padahal Khadijah selama ini menjadi motivator bagi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Setelah Khadijah, Paman Muhammad, Abu Thalib juga meninggal dunia. Selama hidup, Abu Thalib lah yang menjadi pembela Muhammad dari kebengisan Suku Quraisy, meski hingga akhir hayatnya, Abu Thalib juga tidak sempat memeluk Islam. Peristiwa tersebut dikenal dengan nama Tahun Kesedihan atau ‘amul Khuzni. Namun, di balik tahun duka cita tersebut, terjadi peristiwa luar biasa, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj, yang menjadi perisitwa turunnya perintah sholat 5 waktu.

Pada tahun yang sama, datang sejumlah orang dari Madinah menemui nabi di Bukit Aqaba. Mereka memeluk agama Islam, dan peristiwa tersebut dikenal dengan Ba’aiat aqaba I. di Tahun Berikutnya, suku Aus dan Khazraj dari Madinah datang menemui Muhammad dan mengajaknya untuk berhijrah ke Madinah. Mereka menyatakan siap melindungi dan membela Muhammad dan para pengikutnya dari Mekah. Peristiwa ini dikenal dengan Baiat aqabah II.

Dalam upaya menyelamatkan Dakwah Islam dari boikot Suku Quraisy di Mekkah, atas perintah Allah, nabi memerintahkan kaum muslimin untuk Hijrah ke Madinah. Namun sebelumnya, Nabi memerintahkan kaum muslimin pergi lebih dahulu ke Madinah, secara diam-diam agar tidak dihadang oleh kelompok Kafir Quraisy.

Tatkala Suku Quraisy mengetahui hijrahnya kaum muslimin ke Madinah, terjadi kegemparan di kalangan mereka yang berbuntut dengan diadakannya sebuah siding parlemen Mekkah yang hasilnya memutuskan untuk Membunuh Muhammad. Tatkala keputusan Keji tersebut diambil, Malaikat Jibril datang membawa wahyu memberitahukan rencana jahat suku Quraisy dan memerintahkan beliau untuk meninggalkan Mekkah.

Muhammad meninggalkan Mekkah bersama Abu Bakar, sementara kaum Kafir Quraisy yang berencana membunuh Muhammad gagal menyergap Muhammad di kediamannya.

img_9974
Jabal Tsur

Meski telah berhasil lolos dari kepungan Kaum suku Quraisy, nabi juga telah mengatahui kalau mereka akan berupaya keras mengejarnya dan jalan pertama kali akan disisir adalah jalan utama kota Madinah yang menuju ke arah utara. Oleh karena itu, beliau memilih jalan yang berlawanan arah, yaitu jalan yang terletak di selatan Mekkah, yang menuju ke arah Yaman. Beliau menempuh jalan ini sepanjang 5 mil, hingga akhirnya sampai di Jabal Tsur. Dalam perjalanan di jalur ini, kaki Nabi terluka dan akhirnya digendong oleh Abu Bakar hingga sampai di sebuah Gua yang ada di puncak bukit yang dikenal dengan nama Gua Tsur.

Baca Juga : Kisah di balik Jabal Tsur dan Jabal Rahmah

Ketika semangat pencarian suku Quraisy sudah mulai kendor dan mobilitas patroili dihentikan, maka Muhammad dan Abu Bakar keluar dari Gua menuju Madinah. Dalam Perjalanan panjang tersebut, pada tanggal 8 Rabiul Awwl tahun 14 kenabian, Rasulullah singgah di Quba’. Muhammad tinggal di Quba’ selama 4 hari dan selama itu beliau membangun Masjid Quba’ dan shalat di dalamnya. Inilah Masjid pertama yang didirikan di atas ketakwaan sejak kenabian. Maka begitu masuk hari kelima, yaitu hari Jumat.  beliau meninggalkan Quba, menuju Madinah atas perintah Allah.

Masjid Quba
Masjid Quba

Baca Juga : Mengunjungi Masjid Tertua di Dunia

Seusai Sholat Jumat, Nabi memasuki Kota Madinah dan sejak sata itu kota Yatsrib dinamakan Madinatur Rasul / Madinatun Nabi.

            Setelah Nabi tiba dan tinggal di Madinah, Muhammad memulai membangun masyarakat baru. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendirikan Masjid Nabawi. Nabi membangun Masjid Nabawi di tanah yang dibeli dari dua anak yatim yaitu Sahal dan Suhail.

dsc09850
Masjid Nabawi
dsc09877
Masjid Nabawi malam hari

img_9962-copy

Baca Juga : Inside Masjid Nabawi

Muhammad Wafat

            Muhammad telah melewati banyak sekali fase dalam kehidupannya. Ketika dakwah Islam telah sempurna, dan Islam telah menguasai keadaan, tanda-tanda perpisahan dengan kehidupan telah terasa dalam perasaan beliau, dan semakin jelas dengan perkataan dan perbuatannya. Pada tanggal 28 atau 29 bulan shafar, tahun ke 11 Hijriah, Muhammad menghadiri pemakaman seorang sahabat di Baqi’. Ketika kembali, beliau merasakan pusing di Kepalanya, dan panas mulai merambat di sekujur tubuhnya. Sampai-sampai para sahabat dapat merasakan pengaruh panasnya pada sorban yang beliau pakai.

Makam Nabi Muhammad SAW. , Abu Bakar, dan Umar bin Khattab
Makam Nabi Muhammad SAW. , Abu Bakar, dan Umar bin Khattab

 

Nabi Muhammad wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah. Umur beliau saat itu telah mencapai 63 Tahun, lebih empat hari.

***

            Muhammad bin Abdullah. Kisah hidupnya tidak akan cukup dibahas melalui tulisan ini. Banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak mampu saya tuliskan, namun paling tidak mengenal bisa mengenal, yang kurang mengenal bisa lebih mengenal, yang sudah lebih mengenal, bisa memperkenalkan.

Mari Bershalawat,

Shallu alan Nabi.

Wallahu a’lam bishshawab.

12 comments on “Mengenang Muhammad

  1. selama ini yang saya tau tentang tahun Gajah minim sekali. baca ini jadi lebih tau sejarahnya.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Semoga segera datang rejekimu ibadah di sana ya mas.

    Suka

  3. Shallu ‘ala Muhammad. Merindukan Nabi, 😦

    Disukai oleh 1 orang

  4. jadi kangen pengen ke tanah suci lagi …
    mudah2-an kita semua di berikan kesempatan dana dan waktu untuk berkunjung kesana lagi … aamiin

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar