MALAYSIA

Batu Caves, Bukan sekadar Gua Batu

       Hari Pertama, kami berhasil mengunjungi Twin Towers, Central Market, Kasturi Walk, Pasar India, Petaling Street, dan Dataran Merdeka. Hari kedua kami mengunjungi Batu Caves. Letaknya 13 Km dari Kota Kuala Lumpur. Dari Bukit Bintang, akses ke Batu Caves tidak begitu sulit. Dengan KL Monorail kami ke KL Sentral dari Bukit Bintang dan di KL Sentral kami menuju Batu Caves dengan KTM Komuter dengan membayar sekitar RM 2. Berbeda dengan KL Monorail yang hanya dapat menampung sedikit penumpang, KTM Komuter dapat menampung banyak penumpang. Selain itu, KTM Komuter juga nyaman, bersih dan lumayan cepat, dan yang istimewa adalah tersedianya Gerbong Khusus wanita.

Bagian dalam KTM Komuter
Bagian dalam KTM Komuter

Dari KL Sentral, kereta melewati beberapa stasiun hingga akhirnya sampai di Batu Caves. Batu Caves merupakan sebuah nama objek wisata berupa bakit kapur yang memiliki serangkaian gua dan kuil Hindu. Penamaan Batu Caves ini karena objek wisata ini berupa Bukit Kapur yang seperti batu raksasa dan memiliki banyak goa, selain itu Batu Caves juga merupakan nama desa setempat.

Kami tiba di Batu Caves sekitar 15 menit kemudian, dan saat pertama kali melihat Batu Caves itu saya langsung teringat dengan Bukit Karst / Kapur yang membentang di Perbatasan Maros-Pangkep yang ada di Sulawesi Selatan. Kalau mau dibandingkan, Karst di kampung halaman saya itu jauh lebih besar, bahkan mendapatkan predikat terbesar kedua di dunia. Tapi Batu Caves ini tak kalah menarik meski bukan salah satu karst terbesar di dunia. Ada hal menarik yang ditawarkan oleh Batu Caves, bukan hanya sekadar Gua dan Bukit Kapur.

Letak Objek Wisata Batu Caves dengan Stesen sangat dekat, sehingga kita tak perlu menyewa kendaraan lagi, kita hanya perlu berjalan kaki beberapa langkah keluar stesen dan pintu masuk Batu Caves telah terlihat. Sewaktu kami masuk, Patung Hanuman Raksasa berwarna biru menyambut kami. Hanuman atau Anoman sendiri merupakan salah satu Dewa kepercayaan agama Hindu. Ia adalah seekor kera putih yang merupakan putra dari Batara Bayu dan Anjani, saudara dari Subali dan Sugriwa. Di India sendiri, Dewa Hanuman dipuja sebagai dewa Pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya

Patung Hanuman
Patung Hanuman
Kuil Hanuman
Kuil Hanuman

Di belakang Patung Hanuman raksasa ada Kuil Hanuman yang merupakan salah satu Kuil untuk memuja dewa Hanuman dan Patung Rama berukuran biasa, di dekat patung Rama ada gua yang entah ada apa di dalamnya. Saya tidak masuk karena harus bayar. Sebenarnya untuk masuk ke Batu Caves ini tidak perlu bayar, kecuali ke beberapa spot di tempat, ada yang tidak gratis. Seperti Goa di dekat patung Rama itu.

Patung Rama
Patung Rama

Kami berjalan menuju spot utama yang menjadi Ikon Batu Caves, melewati beberapa kuil dan akhirnya sampai di pelataran Batu Caves. Puluhan bahkan ratusan burung dara beterbangan di pelataran dan sekitarnya. Beberapa wisatawan asik mengabadikan moment mereka bersama burung dara, beberapa lagi memberi makan burung-burung tersebut. Tepat di depan Bukit Kapur, terdapat Patung Emas Raksasa yang merupakan Patung dari Dewa Murugan. Dewa Murugan merupakan Dewa Hindu yang merupakan Dewa sesembahan kebanyakan orang India Tamil. Ia disembah karena dipercaya sebagai dewa Pelindung negeri Tamil. Patung Raksasa yang memiliki Tinggi 42,7 meter, dibangun selama 3 tahun dan menghabiskan dana sekitar 24 Juta rupee merupakan Patung Murugan terbesar dan diresmikan tahun 2006

Satu lagi Kuil Pemujaan
Satu lagi Kuil Pemujaan
Patung Dewa Murugan
Patung Dewa Murugan

Dewa Murugan memiliki banyan nama, seperti Kartikeya, Kumara, Shanmukha, Skanda, dan Subramaniam. Dewa Murugan digambarkan sebagai dewa berparas muda, mengendarai burung merak dan bersenjata tombak. Terdapat perbedaan mengenai Siapa ayah dari Dewa Murugan,  Dalam Mitologi Hindu, Dewa Murugan adalah Putra dari Dewa Agni, sedangkan Satapatha Brahmana menyatakan bahwa Dewa Murugan adalah putra Rudra dan ia merupakan wujud kesembilan dari Agni. Dan Beberapa legenda lagi menyebutkan bahwa ia adalah Putra Dewa Siwa

Disamping Patung Dewa Murugan, ada ratusan anak tangga yang akan mengantar para wisatawan ke Mulut Goa Catedral atau Gua Utama di Batu Caves ini. Setelah saya puas mengambil gambar dengan latar belakang Dewa Murugan yang berdiri Agung membelakangi bukit Kapur ini, disertai foto selfie ria saya bersua dengan ratusan burung dara yang terbang kesana kemari dan harus woles kena kotoran salah satu dari mereka, saya beristirahat sejenak sambil membersihkan pundak dan tas saya yang kena kotoran itu. Awalnya, tidak ada niat untuk naik dan masuk ke dalam Gua utama itu, takutnya juga masuk ke Gua itu juga harus bayar. Tapi melihat Majdi dan Kak Ellang yang penasaran dan memutuskan untuk menaiki ratusan anak tangga itu, saya akhirnya mengekor di belakang mereka.  Karena kalau dipikir-pikir, rugi kan kalau tak sampai melihat isi Gua Utama yang juga menjadi spot utama di Batu Caves ini.

Burung Dara
Burung Dara

Kami memantapkan diri menaiki setiap anak tangga, beberapa kera menyambut kami dengan senyuman. “Satu, dua, tiga”, Kak Ellang menghitung setiap anak tangga yang telah dilalui. Mungkin Penasaran dengan jumlah anak Tangga yang membentang ini. Dengan Nafas yang ngos-ngosan kami berjuang menggapai puncak dari rangkaian anak tangga ini, dan akhirnya menyaksikan pemandangan Pelataran Batu Caves dari atas, Setelah melewati 272 Anak tangga.

Kak Ellang dengan penuh perjuangan menghitung anak tangga
Kak Ellang dengan penuh perjuangan menghitung anak tangga
Si Monyet (gagal terus mengambil wajahnya)
Si Monyet (gagal terus mengambil wajahnya)
Pemandangan dari atas
Pemandangan dari atas

Kami memasuki Gua, terdapat beberapa patung yang digunakan untuk pemujaan, beserta beberapa kuil. Konon, Jauh sebelum Patung Murugan itu dibangun, Gua ini memang didekasikan untuk memuja dewa Murugan. Di bagian dalam Gua, terdapat beberapa anak tangga untuk turun, dan tak jauh ada lagi tangga untuk naik menuju sebuah Kuil. Di Bagian atas Gua terdapat Sebuah Lubang Besar, membuat cahaya matahari masuk, memberikan penyinaran alami di dalam Gua. Saya menyaksikan Umat Hindu melakukan pemujaan, dan hampir semuanya terlihat seperti orang India. Di dekat Kuil ada Patung yang juga digunakan untuk melakukan pemujaan. Tapi saat itu, patung tersebut dipenuhi oleh Turis-turis mancanegara yang sedang asik mendengar penjelasan dari seorang Guide dengan Bahasa Inggris.

Bagian dalam Gua
Bagian dalam Gua
Kuil di dalam Gua
Kuil di dalam Gua
Lubang Besar di Gua
Lubang Besar di Gua
Kuil Pemujaan
Kuil Pemujaan
Patung Pemujaan
Patung Pemujaan

Majdi dan Kak Ellang tidak ikut bersama saya menuju Kuil itu, mereka hanya menunggu saya di bawah. Setelah mengambil beberapa gambar, saya bergabung dan kembali ke pelataran Batu Caves. Di Bawah, sudah ada Mama, Kak Lia dan Dila yang menunggu. Setelah semua berkumpul kami memutuskan untuk kembali ke Kuala Lumpur.  Belum lagi keluar dari area Batu Caves, Kolam Besar yang berada di dekat pelataran menarik perhatian Mama dan Kak Lia untuk berfoto. Terdapat Jembatan, Tanaman Hias, Kuil  dan Air Terjun yang membuat panoramanya terlihat Indah.

Kolam
Kolam

Sungguh, Batu Caves ini bukan hanya sekadar Gua batu Kapur, tetapi menawarkan banyak hal yang menarik seperti Kuil-Kuil Hindu, Patung Dewa-dewa, Puluhan Kera, dan Ratusan Burung Dara. Semuanya menyatu membuat Batu Caves salah satu tempat yang wajib dikunjungi selain mengeksplorasi kota Kuala Lumpur.

52 comments on “Batu Caves, Bukan sekadar Gua Batu

  1. Suka sama foto yang dari atas. Jarang-jarang yang ambil angle itu. Pengen deh ke sini setiap ada yang cerita di blog. 😀

    Suka

  2. Kolam yang terakhir mengingatkan ku pada Tirta Empul Bali ya 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  3. Nah, kalau setahu saya Kartikeya itu malah putra sulungnya Dewa Siwa, kakaknya Ganesha :hehe. Oh jadi Dewa Murugan itu Kartikeya yaa… hehe saya baru tahu. Bagus ya, patung emasnya itu memang jadi masterpiece banget karena ukurannya yang megah sekali, bagus jadi landmark di Kuala Lumpur :hehe. Keren postingannya Mas, padat dan sangat informatif, bacanya jadi betah.
    Saya penasaran ke karst Pangkep–Maros itu Mas :hihi.

    Suka

  4. pasti masih banyak yang gak kemasukin ya foto fotonya?

    Suka

  5. Wah,KL ternyata ada tempat yang suci seperti ini, kece.

    Disukai oleh 1 orang

  6. I really like this cave! Amazing!

    Suka

  7. suka minum kelapa disamping patung tu

    Disukai oleh 1 orang

  8. Okelah kalau kesana lagi… yang pertama kali akan saya coba adalah meminum kelapanya….

    Suka

  9. sayang waktu kesana ga kesitu 😦

    Disukai oleh 1 orang

  10. patung dewa murugan tertinggi kedua ada di binjai, dekat medan 😉

    Disukai oleh 1 orang

  11. Hendi Setiyanto

    Wih..berpusing-pusing ke negeri jiran hehehe

    Suka

  12. Itu yang menjadi sebab ada yang harus bayar dan yang gratis itu apa ya mas ?

    WKwkwk kok betek juga ya kalau di eekin burung ._.

    Itu 272 anak tangga beneran dihitung mas? wkwkwk semangat sekaliii 😀

    foto lubang besar di goanya epic mas :))

    Suka

  13. Selain naik KTM, naik bus kan bisa yaaa turun langsung batu cave ???

    Suka

  14. Ping-balik: Di Balik 2015, Menyambut 2016 | Bukan Pajokka

  15. Jadi ingat pas terakhir ke sana diusir dari CL karena masuk ke gerbong cewek hwhw, gerbongnya kosong. Jadilah, kami berjalan 2 gerbong untuk menemukan gerbong lelaki yang isinya….yup cewek-cewek. Huh hahaha

    Disukai oleh 1 orang

    • Haha pernah juga kesasar di gerbong cewek, sempat duduk karena ngeliat ada cowok disitu. Tapi untunglah gak diusir, tapi diliat liatin. Mungkin dalam hati mereka bilang ini orang gak tau malu kali ya ? Hahah

      Suka

  16. megah dan eksotis .. apalagi dengan background tebing batu karangnya … woww

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar