JAPAN

Panduan Mengurus Sendiri Visa Jepang ala Mahasiswa

        Liburan ke Jepang sudah menjadi impian saya sejak lama. Sejak saya gila-gilanya sama Naruto. Ya sekitar tahun 2007-an kalau tidak salah. Waw, 10 tahun. Tapi dulu, rasa-rasanya liburan ke luar negeri adalah hal yang wah, apalagi untuk anak seperti saya hahah. Hingga saya duduk di bangku kuliah, saya mencoba beberapa peruntungan saya untuk bisa liburan ke Jepang. Ikut lomba ini-itu, tapi tak ada satupun yang berhasil.

Well, sudah dulu ya curhatnya. Di postingan ini saya akan menjelaskan panduan mengurus visa Jepang, yang ternyata sangat mudah pengurusannya. Berhubung Paspor yang saya miliki bukan e-paspor, maka mau tidak mau saya memang harus mengurus visa untuk bisa menginjakkan kaki di Jepang. Kita hanya perlu mengumpulkan berkasnya, selengkap-lengkapnya lalu datang ke konsulat Jepang. Beruntung, konsulat Jepang ternyata tidak hanya berada di Jakarta dan kota lainnya di pulau Jawa saja. Konsulat Jepang juga terdapat di luar pulau Jawa, salah satunya kota Makassar, kota tempat saya tinggal saat ini.

Pengurusan Visa Jepang dilakukan sesuai wilayah yurisdiksi masing-masing. untuk wilayah Indonesia Timur, yakni Sulawesi, Maluku dan Papua, maka tempat pengurusannya adalah kota Makassar. Kantor Konsulat Jepang di kota Makassar berada di gedung Wisma Kalla lt. 7. Nah, selain di Kota Makassar ini dia daftar konsulat Jepang sesuai wilayah yurisdiksi masing-masing :

Jakarta, untuk wilayah yurisdiksi : Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung.

Surabaya, untuk wilayah yurisdiksi : Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.

Medan, untuk wilayah yurisdiksi : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kepri, Riau

Denpasar, untuk wilayah yurisdiksi : Bali, NTT dan NTB.

NB : Kota yang tertera di atas harus sesuai dengan KTP, kalau KTP yang bersangkutan beralamatkan Sulawesi Utara, maka tempat pengurusan visanya adalah Kota Makassar.

Nah, setelah mengetahui kota tempat konsulat Jepang sesuai wilayah yurisdiksi masing-masing, persiapkan berkas yang diperlukan untuk pengajuan visa sebagai berikut :

  1. Paspor Asli
  2. Formulir Pengajuan Visa, bisa didownload disini aplikasivisa
  3. Pasfoto 4,5 x 4,5 cm, latar belakang putih
  4. Fotokopi KTP
  5. Surat Keterangan Sponsor, bagi yang bekerja lampirkan surat keterangan bekerja. Karena saya belum bekerja, maka sponsor saya adalah orang tua. Surat sponsor menyatakan Tujuan kita ke Jepang, dan biaya selama disana ditanggung oleh orang tua. Contoh surat sponsor yang saya buat Surat Sponsor
  6. Bukti Pemesanan Tiket Pesawat Pulang-Pergi, bisa e-tiket ataupun dummy ticket
  7. Itinerary atau Jadwal perjalanan, tidak perlu detail. bisa didownload disini Itinerary
  8. Fotokopi Kartu Keluarga, yang menerangkan hubungan kita dengan pemberi sponsor
  9. Fotokopi Akte Kelahiran, karena format nama saya di Paspor, KTP, SIM dengan Akte saya berbeda karena kesalahan ijazah SD saya, maka saya melampirkan ijazah UN SMA.
  10. Fotokopi bukti keuangan, karena dalam surat sponsor saya dibiayai oleh orang tua, maka yang saya lampirkan fotokopi buku tabungan orang tua saya. Tidak ada patokan berapa nominal jumlah uang yang ada di rekening. Kata orang sih 1,5 Juta dikalikan berapa lama kita tinggal. Kalau saya, 30 Jutaan.
  11. Reservasi Hotel/Hostel, tidak ada dalam persyaratan, lampirkan saja sebagai penguat. Saya memesan Hostel di Agoda. Beberapa hotel menyediakan opsi pembatalan gratis dan bayar di tempat. Untuk berjaga-jaga jika permohonan visa kita ditolak.
  12. Kartu Tanda Mahasiswa dan Fotokopi KTM, sebagai penguat identitas kalau kita adalah mahasiswa, tidak berniat untuk bekerja di Jepang,

Note : Susun berkas sesuai nomor urut.

Panduan Pengisian Formulir Pengajuan Visa Jepang

  • Surname / Nama Belakang di Paspor (jika nama terdiri dari 3 kata), nama saya di Paspor Fauzi Amiruddin Usman, maka saya mengisi “Usman”. Jika nama hanya terdiri dari 2 kata, kosongkan saja
  • Given and Middle Name / Nama depan dan tengah,  ex :  Fauzi Amiruddin
  • Other Names (including…) / nama lain : kosongkan saja
  • Date of Birth / Tempat dan Tanggal lahir
  • Place of Birth / Tempat lahir
  • Sex / Jenis Kelamin : beri tanda silang (x) Pada Male jika kamu laki-laki, dan Female jika kamu perempuan.
  • Marital Status / Status Hubungan : beri tanda silang (x) pada status hubunganmu saat ini. karena saya jomblo, maka saya memberi tanda silang pada “Jomblo”, eh “Single” maksudnya. Pilihannya ada Married (Menikah), Widowed (Janda), Divorced (bercerai)
  • ID no. issued to you by your government / No. KTP
  • Passport Type / Tipe Paspor, Pilihannya Official, Ordinary, Other. Orang biasa/awam seperti kita tipe passportnya adalah Ordinary. Beri tanda (x)
  • Passport No. / Nomor Paspor
  • Place of Issue / Tempat pembuatan paspor : Makassar (tempat saya membuat paspor)
  • Date of Issue / tanggal keluar paspor
  • Issuing Authority / tempat bikinnya, ex : Kantor Imigrasi Kelas I Makassar
  • Date of Expiry / tanggal kedaluarsa paspor
  • Purpose of Visit Japan / Tujuan ke Jepang : isi sesuai Tujuan, karena saya tujuannya liburan maka saya mengisi “Vacation”
  • Intended length of stay in japan / berapa lama di Jepang, ex : 8 Days
  • Date of Arrival in Japan / tanggal sampai Jepang
  • Port of entry into Japan / Tempat masuk Jepang bandara mana ? saya mengisi Kansai Osaka (bandara tempat saya mendarat di Jepang). Selain Kansai, rata-rata wisatawan masuk ke Jepang melalui Bandara Haneda atau Narita.
  • Name of ship airline / pesawat yang ditumpangi ke Jepang
  • Names of Adresses of Hotels …… / Nama, alamat hotel dan nomor telpon hotel (ada di bukti reservasi hostel) jika menginap di lebih dari satu hotel, isi hotel yang paling lama saja, atau yang pertama kamu tempati menginap
  • Dates and duration of previous …../ tanggal dan durasi dari perjalanan ke Jepang yang sebelumnya. Kosongkan jika belum pernah ke Jepang sebelumnya
  • Your Current residential / alamat rumah
  • Current Profesion or occupation / pekerjaan : karena saya mahasiswa saya mengisi “Student”
  • Name and address …. / nama dan alamat pekerja : isi nama kampus di kolom name, dan alamat kampus di kolom address. Isi juga nomor telpon kampus di kolom telp.
  • Tempelkan foto 4,5 x 4,5 di sudut kanan atas formulir

Setelah mengisi formulir, dan melengkapi berkas yang diperlukan, maka datanglah ke Konsulat Jepang di kota masing-masing. Ingat, jam pelayanan permohonan visa dan pengambilan visa & paspor itu berbeda ya. semuanya punya jadwal tersendiri, dan pastinya on time.

Jadwal Operasional Konsulat Jepang

  • Buka hari Senin – Jumat (kecuali hari libur nasional dan hari libur kedutaan)
  • Pengajuan Visa : Pkl 08.30 – 12.00
  • Pengambilan Paspor : Pkl 13.30 – 15.00

Harga Visa Jepang per April 2017

  • Visa Single Entry : Rp. 370.000,-
  • Visa Multiple Entry : Rp. 740.000,-
  • Visa Transit : Rp. 90.000,-

***

Setelah melewati masa-masa dilema yang cukup lama. Saya akhirnya memutuskan untuk ke Jepang karena tiket promo Kuala Lumpur-Osaka seharga 590.000 yang saya beli 5 bulan yang lalu. Sudah lama memang, namun saya baru memantapkan diri beberapa pekan sebelum berangkat. Saya meminta izin kepada orang tua, lalu membeli tiket pulang. Setelah itu, say mengurus visa. saya melengkapi berkas-berkas yang diperlukan, lalu pergi ke Wisma Kalla. Konsulat Jepang berada di Lantai 7. Saya hanya perlu menunjukkan KTP ke petugas, lalu memeriksakan tas di mesin pemeriksa tas seperti yang ada di bandara itu, entahlah apa namanya. Hahah.

Konsulat Jepang di Makassar tidak besar, tidak luas pula. Pagi itu juga hanya ada 4 orang termasuk saya yang mengajukan visa Jepang, jadi prosesnya sebentar. Sebelum dipanggil oleh petugas di loket pengajuan visa, petugas yang berada di ruang tunggu  membantu saya memastikan kalau berkas saya lengkap. Map yang saya bawa ternyata tidak diperlukan. Jadi, semua berkas saya selipkan di Paspor. Termasuk KTP asli dan KTM asli saya. Tiba giliran saya, petugas loket mengambil berkas saya dan menyuruh saya menunggu sebentar. Tidak lama kemudian, ada surat pernyataan yang harus ditandatangani. Salah satu isinya menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab jika visa Jepang yang saya ajukan ditolak. Masa pengajuan kembali setelah visa ditolak juga dijelaskan disitu, yaitu 6 bulan. Saya menyerahkan surat pernyataan tersebut, selain itu saya juga diminta menandatangai slip pengembalian berkas, yakni KTP asli dan KTM asli. Setelah menunggu sebentar, saya diberi slip pengembalian paspor. Di slip tersebut tertera waktu pengembalian paspor, saya lupa berapa hari kerja setelah pengajuan visa, 4 hari kerja kalau tidak salah ingat, heheh maafkeun. di slip tertera kok tenang saja.

4 hari kemudian, saya kembali ke Konsulat Jepang, berharap mendapatkan kabar baik. Saya datang pukul 14.00 sesuai waktu operasional pengambilan paspor. Tidak butuh waktu lama, karena siang itu hanya dua orang termasuk saya. Saya membawa slip pengembalian paspor dan memberikannya kepada petugas yang berada di Loket. Saya diminta untuk tanda tangan, dan paspor saya akhirnya saya terima. Alhamdulillah, sudah tertempel Visa Jepang di dalamnya. Saya basa-basi menanyakan biaya yang harus saya bayar, dan ternyata GRATIS. Iya, khusus Pelajar dan Mahasiswa tidak dikenakan biaya pengajuan Visa. terima kasih untuk member-member di grup Backpacker International atas informasi-informasi tentang pengurusan visa Jepang. Semua informasi ini saya dapatkan dari grup.

Dua minggu kemudian, saya akhirnya berada di Jepang. Yaay

13 comments on “Panduan Mengurus Sendiri Visa Jepang ala Mahasiswa

  1. Selamat liburan ya 😉

    Disukai oleh 1 orang

  2. Iih kereeeen. Aku klik surat sponsornya. Dalam bahasa Inggris ya. Tadinya mikir nggap aja kalau mesti pake bahasa Jepang.

    Soal pemisahan wilayah ini, sebetulnya baik. Cuma kasihan ya, kalau ada orang Riau kerja di Jakarta, mesti bikin di Medan. Tapi “untungnya” bisa minta bantu travel agent buat pengurusan (katanya).

    Have fun ya! ditunggu cerita pengalamannya di Jepang 🙂

    Disukai oleh 1 orang

    • Iya om, bahkan pake bahasa Inggris saja heheh. Kalau pemisahan wilayah ini ada bgusnya juga, terutama bagi saya yg tinggal di Makassar. Tapi yg jadi masalah seperti yg om contohkan itu… KTP Riau kerjanya di Jakarta, mesti ke Medan hahaha. Iya om bisa diwakili kok pake travel agent soalnya visa Jepang ini gak ada biometrik gitu, gak seperti visa Schengen atau UK.

      Ok om, tunggu ya 🙂

      Disukai oleh 1 orang

  3. thanks mas bro, sangat membantu

    Disukai oleh 1 orang

  4. Ping-balik: Nekad ke Jepang – Bukan Pajokka

  5. Thanks for sharing ya.. Mau nanya kmrin tiket yg di lampirkan apakah tiket dr KUL aja atau yg dri Indonesia juga? Thanks

    Disukai oleh 1 orang

  6. Halo kak mau tanya. saya juga mahasiwi nih. Nah sponsor saya ini kakak saya, bukan orang tua. Apa boleh? Dan perlu slip gaji gak? Krn kkk saya itu punya usaha sendiri. Oh iya kira2 kalo kita berdua blm pernah ke luar negeri, kemungkinan diterima nya high atau gmn yaa?

    Disukai oleh 1 orang

    • Hai Ladya, terima kasih sudah berkunjung ke Blog. kalau boleh tidaknya sih menurut saya boleh boleh saja. Tidak perlu slip gaji, yang perlu itu foto copy buku tabungan. Dan waktu saya mengajukan visa Jepang, Paspor saya juga masih baru, belum terisi stempel kemanapun. Salam

      Suka

  7. Hallo ka mau nanya dong, wkt kakak buat visa jepang, guanrantor or reference in Japannya diisi apa ya ka? Thanks

    Disukai oleh 1 orang

  8. sangat membantu, terimakasih ilmunya

    Suka

Tinggalkan komentar