Soppeng bagi saya adalah rumah kedua. Setiap habis lebaran, di hari ketiga biasanya saya dan keluarga mudik ke Soppeng mengunjungi saudara etta (panggilan saya untuk ayah) disana. Dan saya suka sekali ke Soppeng, terutama di Kotanya, Watansoppeng. Kotanya terkurung oleh gunung, Tata Kotanya mengagumkan, sangat teratur, nyaris tidak ada yang berantakan. Katanya, Tata Kota tersebut merupakan warisan colonial Belanda, jalan yang lebar, area kota dibagi dalam blok-blok serta bangunan-bangunan tuanya. Dan yang pasti, Udaranya yang segar di pagi hari membuat saya betah berlama-lama di Soppeng. Soppeng adalah Bandung Van Celebes. Bandungnya Sulawesi, begitu julukan pemerintah Kolonial Belanda terhadap kota kecil nan tua ini. Bagi saya, Soppeng adalah setitik eropa di Sulawesi.
***
Salah satu Bangunan Tua bernuansa Eropa yang membuat saya berani mengatakan Soppeng adalah setitik Eropa adalah Villa Yuliana. Dulu, setiap kali berkunjung ke Soppeng, saya selalu dibuat penasaran dengan gedung tua bernuansa eropa yang terletak tidak jauh dari Masjid Agung itu. Letaknya yang berada di ketinggian Kota Watansoppeng membuatnya mudah terlihat. Dulu saya malah mengira kalau gedung itu adalah gereja, pernah juga rumah hantu. Baru akhir-akhir ini saya tahu, kalau nama bangunan itu adalah Villa Yuliana. Teman saya yang orang Soppeng menambahkan, kalau orang disini biasa menyebutnya Gedung Belanda, atau Mes Tinggi.
Villa Yuliana sendiri dibangun pada tahun 1905, yang fungsi awalnya sebagai tempat peristirahatan. Gedung ini merupakan salah satu bukti kalau Belanda pernah menguasai pemerintahan di Sulawesi, termasuk Kerajaan Soppeng, dimana Kerajaan Soppeng termasuk salah satu dari kerajaan local yang menyetujui tuntutan pemerintah Belanda untuk menandatangani korte veklaring atau pernyataan takluk.
Konon Katanya, Villa Yuliana dibangun guna menyambut kedatangan ratu Belanda bernama Yuliana ke Sulsel atas pernyataan takluk tersebut. namun, kedatangan tersebut gagal karena situasi dan kondisi keamanan saat itu yang kurang mendukung. Meski gagal datang ke Sulsel, gedung ini tetap dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi pejabat Belanda kala itu.
Versi lain mengatakan, Villa Yuliana dibangun sebagai hadiah ratu Wilhelmina bagi masyarakat soppeng. Selain itu, pembangunan Villa ini adalah Simbol berkuasanya pemerintahan Kolonial terhadap Kerajaan Soppeng atas pernyataan takluk tersebut.
Bangunan Villa Yuliana ini memadukan arsitektur khas eropa eropa dengan rumah bugis yang memiliki delapan pintu masuk. Menara dengan atap runcing adalah kekhasan dari arsitektur eropa. Bangunan ini memiliki dua lantai, dan dua tangga untuk menuju lantai atas. Satu tangga di depan yang terbuat dari kayu, satunya lagi tangga permanen atau tangga beton yang terletak di bagian Belakang. jadi orang bisa menuju lantai atas, tanpa harus masuk ke bagian dalam, bagian ini merupakan kekhasan dari arsitektur bugis.
Saat ini, Villa Yuliana memiliki nama resmi Museum Latemmamala. Latemmamala merupakan Raja Soppeng pada abad ke 13. Di Museum ini tersimpan beraneka ragam benda-benda kuno, seperti alat-alat kerajaan berupa tempat ota, tempat meludah, cere’, kampara, dan lainnya.
***
Soppeng, keunikannya tidak berhenti sampai disitu. Ketika saya menjulukinya setitik eropa di tanah Sulawesi, maka negara eropa yang mana yang saya maksud ?. Pikiran saya jauh melambung ke negeri Transylvania yang meliputi Romania tengah dan barat. Negeri yang dikelilingi pegungungan ini dikenal sebagai negeri drakula. Drakula identik dengan Kelelawar. Maka bayangkan, jika kamu berada di Transylvania, negeri yang dikelilingi oleh pegunungan, dipenuhi banguanan tua, dan langitnya pada malam hari dipenuhi kelelawar, maka seperti itulah Kota Watansoppeng. Saya tidak tahu pasti, apakah Transylvania yang sesungguhnya seperti itu, namun film-film menggambarkannya seperti itu.
Keunikan Soppeng ada pada kelelawar yang beterbangan pada malam hingga subuh, lalu menggelantung di pohon asam di pagi hingga sore hari. Tidak ada yang tahu asal muasal kelelawar ini, namun katanya, mereka sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Keberadaan kelelawar ini pun menimbulkan mitos di kalangan masyarakat, seperti jika mendadak kelelawar itu pergi dari Soppeng, maka akan terjadi sesuatu yang buruk di Kota tersebut. ada juga mitos yang mengatakan, jika kamu terkena tahi dari kelelawar itu, maka kamu akan mendapatkan jodoh orang Soppeng. Entah benar atau tidak, Wallaahu a’lam.
Soppeng, dengan segala keunikannya sudah membuat saya jatuh cinta. Bagaimana dengan kamu ?
Aku langsung masukkan Watansoppeng ke dalam daftar kunjungan, seandainya aku ada rejeki main ke Sulawesi Selatan.
Dulu waktu masih tinggal di Ujung Pandang (sebelum diubah menjadi Makassar kembali) aku sering dengar nama Soppeng. Tapi dulu aku pikir kota itu sama panasnya seperti Makassar. Dan aku baru tau kalau ternyata Soppeng itu ternyata sejuk dan terletak di perbukitan.
Suka banget deh melihat Villa Yuliana alias Museum Latemmamala ini dari luar, Terlihat sangat terawat gedungnya. Bentuknya yang unik dan perpaduan dengan filosofi lokalnya, membuat gedung ini makin menarik saja.
Thanks sudah berbagi Zi ,,, nice article 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Beruntung, baru tahun belakangan ini gedung ini dirawat. Mungkin kesadaran pemerintah terhadap daya tarik gedung ini mulai sadar. Dulu, gedung ini tak terawat, catnya kusam, dindingnya dipenuhi lumut.
Gedungnya memang keren sekali, arsitekturnya unik, pokoknya wajib kesini kalau ke soppeng
SukaDisukai oleh 1 orang
Alhamdulillah kalau begitu. Karena gedung ini potensial banget untuk mendatangkan wisatawan ke Soppeng.
Boleh dong diulas juga daya tarik lainnya dari kota ini. O iya, kalau dari Makassar butuh waktu berapa lama untuk ke Soppeng, dan naik apa? Terus, ada penginapan juga gak di sana?
SukaDisukai oleh 1 orang
Hmm, kalau transportasi umum saya kurang tau pasti apa ada dari makassar langsung ke soppeng, Tapi dari Barru ada. Dari Makassar ke Barru banyak, dan transportasi di sulsel kebanyakan mobil kijang atau Panther plat Kuning. Dari Makassar ke Soppeng sekitar 5 Jam, via Maros-Camba, Via Barru/Pekkae, Via Pare-pare. Banyak Hotel kok di Soppeng. ULASAN Wisata Soppeng terlengkap lagi nunggu di draft kak. Tunggu aja 🙂 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Siiip, makasih infonya Zi. Semoga ada rejeki dan umur main lagi ke Sulsel dan ke Soppeng juga.
O iya dirimu tinggalnya di Barru ya, bukan di Makassarnya?
Ditunggu ulasan selanjutnya 🙂
SukaDisukai oleh 2 orang
Barru sama Makassar hehehe.
SukaDisukai oleh 1 orang
Oji, baru ini nih aku denger nama Soppeng dan ternyata cakep. Mungkin bisa kali ya dijadiin kayak Colmar di Malaysia uhuk 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau Colmar mah banyak bangunan eropanya, kalau di soppeng gak sebanyak itu.
SukaSuka
Iya, maksudku bisa jadi di Soppeng bisa dibikin kayak Colmar. 🙂
SukaSuka
Hahaha.. maafkeun om, kemarin gagal paham sayah… 🙂 🙂
SukaSuka
mua ke europe van celebes
SukaSuka
Ayuk mbak.. ke soppeng
SukaSuka
eh ramean ke sana ya banyak blogger nulis tentang soppeng
SukaDisukai oleh 1 orang
Maksudnya?? Saya kesana bareng blogger ?
SukaSuka
iya
SukaDisukai oleh 1 orang
Ohh saya kesananya gak barng blogger. Siapa saja yg ngulas ttng soppeng mbak?
SukaSuka
ada beberapa
SukaSuka
pertanyaanku udah diborong semua sama mas Bartian wkwkwkwk … makasih udah menulis watansoppeng yang cantik, jadi pengen kesana :))
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahaha….
Sama sama mas. 🙂 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalo dilihat-lihat emang serem kok mas 😀 Cocok buat syuting film horror semacam the woman in black, terutama jendela kaca di lantai atas, hmmm.
SukaDisukai oleh 1 orang
hahaha, lebih serem waktu bangunan ini kurang perawatan. catnya kusam, dan jamur sana sini.
SukaSuka
bangunannya masih tertata dengan baik yach mas, dan kota nya kelihatan bersih. mesti masukin kota ini buat dijadikan salah satu destinasi yang harus dikunjungi.
SukaSuka
Siip. 🙂 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
hmm ada apa yak kok bisa banyak kelawar begitu??
SukaSuka
Hahaha gag tau juga. Itu udah lamaaa sekaliii
SukaSuka
Kayak nya aku pernah lewat soppeng dech #laluMikir
Suka ama lantai nya villa juliana, lantai kayak gitu mmg banyak di temukan di bangunan2 lama yang jadi terkesan dingin
SukaDisukai oleh 1 orang
Om cumi waktu ke sulsel kemana aja?? Sapa tau emang prnah lewat situ…..
SukaSuka
Jadi pengen main ke villa yuliana nich. Dulu waktu kecil saja rajin main ke kota ini saat bapak masih ada…
SukaDisukai oleh 1 orang
Ayo kesana mbak. Keren
SukaSuka
Ping-balik: 6 Hal yang bisa dilakukan di Soppeng – Bukan Pajokka
Pemandangan kota dari vila itu bagus banget. Memang letak si vila ini sangat strategis ya, jadi dari vila ini bisa memandang sebagian besar kota. Suka deh dengan si vila, haha, soalnya masih terjaga sampai sekarang. Tegel-tegelnya pun seperti masih asli, pola-polanya masih lengkap. Sekilas bangunannya mirip dengan rumah-rumah tua di daerah Manggarai dan Jatinegara di Jakarta sini, mungkin karena dibangunnya sezaman ya, dekade-dekade awal abad 20.
Satu yang saya pelajari, arsitek Belanda masa itu selalu belajar bagaimana menjadikan bangunan punya fungsi yang baik, sekaligus menggabungkan prinsip-prinsip arsitektur lokal.
SukaDisukai oleh 1 orang
Dulu, vilanya kurang terawat, karena dindingnya dibiarkan berjamur. Sekarang sudah kinclong… karena mungkin pemerintah sudah sadar akan potensi dari villa ini.
SukaSuka
Syukurlah jika demikian halnya :)).
SukaSuka