Selamat Datang di Pekanbaru

         Dulu, saya suka sekali melihat atlas sepupu saya ketika saya berkunjung ke rumahnya setiap akhir pekan, atau setiap dua pekan. Lewat atlas itu, saya memerhatikan letak-letak kota di Indonesia satu per-satu. Saking sukanya, Paman saya lalu memberikan kertas yang berisi catatan provinsi di Indonesia beserta Ibukotanya. Lewat catatan dan atlas itu saya jadi hafal setiap provinsi di Indonesia beserta Ibukotanya. Itu waktu saya masih kelas 3 SD. Karena tahu saya suka lihat-lihat atlas, Mama akhirnya membeli Atlas untuk saya di Gramedia sewaktu saya dan Mama ke Jogja. Hadiah Berkesan, ditambah pengalaman berkesan melihat Indonesia untuk pertama kali.

Dari kegemaran melihat dan membaca atlas itu, Saya jadi tahu kalau di Indonesia terdapat lima pulau besar. Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dan dua wilayah kepulauan yang besar, Kepulauan Maluku dan Sunda Kecil. Saya tinggal di Sulawesi, saya sudah berkunjung ke Jawa. “Tinggal lima lagi”, pikir saya waktu itu. Saya masih ingat sekali bagaimana saya memimpikan untuk mengunjungi 5 Pulau Besar itu. Hingga entah karena apa, Saya jadi lupa kalau saya pernah bermimpi beberapa tahun setelahnya.

Hingga takdir membuat saya kembali mengingat rajutan mimpi yang telah saya buat sewaktu saya masih kecil dulu. Takdir yang membawa saya terbang menuju tempat-tempat di peta itu satu-per satu, secara Gratis tentunya. Saya Terbang Ke Lombok sebagai perwakilan dari pulau-pulau di kepulauan sunda kecil, Saya terbang ke Ambon sebagai perwakilan dari kepulauan Maluku, Saya terbang ke Balikpapan sebagai wakil dari Kalimantan, lalu ke Sorong sebagai wakil dari Papua. Semuanya Gratis. Saya tersadar setelah itu, setelah saya mengunjungi semuanya, kecuali satu, Sumatera.

Awalnya saya pikir, susah juga kalau mau ke Sumatera. Letaknya jauh dari Sulawesi otomatis memerlukan biaya mahal kalau mau pakai biaya sendiri. Hingga akhirnya, saya mendapatkan berita kalau RRI Makassar menyelenggarakan seleksi untuk menjadi wakil Makassar di PTQ RRI Tingkat Nasional di Banda Aceh, NAD. Saya bersemangat untuk ikut seleksi, karena tingkat nasionalnya di Aceh. Di Babak penyisihan seleksi, saya mendapatkan hasil positif, dan masuk semi final. Di babak semi final, ternyata takdir berkata lain. Saya gagal. akhirnya saya harus menunda keinginan untuk terbang gratis ke Sumatra.

Dua tahun setelahnya, tepatnya tahun 2016 ini. RRI Kembali menyelenggarakan seleksi untuk mencari delegasi RRI Makassar di PTQ RRI Tingkat Nasional, dan kabar baiknya, tingkat nasionalnya kembali dilaksanakan di Pulau Sumatra, tepatnya di Kota Pekanbaru, Riau. Saya kembali ikut seleksi, meski persiapannya kurang matang. Dan Walhasil, Allah memberikan yang terbaik.

*          *          *

Pesawat berputar-putar di udara Pekanbaru, menunggu giliran untuk mendarat. Jauh di bawah pesawat yang saya tumpangi, juga terlihat pesawat yang kelihatannya menunggu giliran untuk mendarat. Dari atas, saya hanya bisa berdoa, sembari menyaksikan pemandangan Negeri Andalas yang sebentar lagi saya tapaki. Terlihat sungai berwarna coklat dan kebun kelapa sawit yang luas membentang. Sesekali pesawat miring ke kanan, lalu ke kiri lagi. Agak lama pesawat berada di udara Pekanbaru hingga akhirnya mendarat dengan sempurna di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru. Saya turun dari pesawat, mengambil barang yang disimpan di bagasi lalu keluar dari Bandara. Di Luar, sudah ada mobil yang disiapkan Panitia untuk menjemput peserta PTQ Nasional.

Saya menumpangi mobil, menyiapkan diri melihat Kota Pekanbaru. Kota yang dikenal sebagai kota Madani, Kota yang menjadi rumah bagi banyak etnis, Melayu, Minang, Batak, Jawa dan Tionghoa, Kota yang menjadi pelengkap mimpi kecil saya, Kota yang seminggu ke depan akan saya jelajahi.

Selamat datang, Pekanbaru. Berikan kesan yang baik untuk saya.