Setelah Umat Muslim berpuasa sebulan lamanya di Bulan Ramadhan, tibalah saatnya untuk merayakan kemenangan di hari yang fitri. Hari Raya Idul Fitri Tahun ini jatuh pada tanggal 6 Juli 2016. Idul Fitri, pada hakikatnya kembali suci, bersih dari dosa-dosa yang telah lalu, seperti ia pertama kali dilahirkan di dunia. Idul Fitri juga dapat berarti kembali makan. Setelah pada bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, menahan lapar dan haus mulai dari terbit matahari, sampai terbenamnya. Maka idul fitri adalah waktu pertanda, Umat Muslim terlepas dari kewajiban berpuasa itu. Berbicara soal kembali Makan, Idul Fitri biasanya selalu disajikan aneka makanan berat, dan kebanyakan terbuat dari daging. Setiap-setiap berkunjung ke rumah kerabat, pasti makannya makan berat, sampai-sampai, program diet selama puasa yang (kelihatannya) sudah sukses, jadi gagal karena lebaran sehari *yang diet bukan saya.
Setiap Daerah di Negeri ini punya kuliner tersendiri ketika hari lebaran. Ada beberapa kuliner yang memang adanya Cuma di hari lebaran. Berhubung kampung halaman saya di Kabupaten Barru, dan alhamdulillah, bisa berlebaran di kampung, ini dia kuliner lebaran yang ada di kampung halaman saya…,
Ketupat
Kalau ketupat bukan Cuma menjadi andalan di kampung saya. Se-Indonesia Lebarannya, pasti pakai ketupat. Di Kampung saya juga Ketupat masih menjadi Penganan Nomor satu. Paling enak disandingkan sama Opor Ayam, sama Coto. Cuma, kalau Coto, di kampung saya tidak disajikan kalau idul fitri, adanya pada saat Idul Adha.
Ketupat berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus yang terbuat dari anyaman daun kelapa atau daun pandan yang masih muda. Ada dua bentuk utama ketupat, yaitu bentuk kepal, bersudut tujuh atau jajaran genjang, bersudut enam. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Burasa / Buras
Burasa adalah penganan wajib selain ketupat yang setahu saya Cuma ada di hari lebaran. Burasa atau Buras, mirip dengan lontong, hanya saja Burasa memakai santan. Burasa bentuknya pipih, panjang dan dibungkus daun pisang ketika dimasak. Dan hasilnya akan sedikit berwarna hijau ketika dihidangkan. Burasa ini hampir ada di seluruh daerah Bugis-Makassar, seperti Kota Makassar, Maros, Pangkep, dan Barru.
Burasa cocok dipasangkan dengan makanan berkuah lainnya seperti Kari Ayam, Opor Ayam, Coto maupun soto. Cocok juga dimakan dengan Bajabu (semacam Abon).
Tumbu’-Tumbu’
Kalau Ketupat dan Burasa / Buras memakai beras biasa sebagai bahan dasarnya. Tumbu’ tumbu’ memakai beras ketan sebagai bahan utamanya, sehingga teksturnya lebih keras dan lengket. Tumbu’-Tumbu’ berbentuk bulat panjang, namun bisa dipotong-potong pendek. Di beberapa bagian diselipkan daun pisang agar mudah dipisah. Pasangan paling cocok Tumbu’tumbu’ adalah bajabu’ / Jabu’-Jabu’.
Leppe’-Leppe’
Seperti Tumbu’- Tumbu’, Leppe’-Leppe’ juga terbuat dari Beras ketan. Bentuknya Juga Bulat dan Panjang, namun tidak dapat dipisah-pisah seperti Tumbu’. Bentuknya juga lebih ramping dibandingkan tumbu’-tumbu’. Cocok dimakan dengan bajabu’.
Kari Ayam
Kari Ayam adalah Makanan berkuah yang populer se-Indonesia ketika lebaran. Tak terkecuali di Barru. Kalau di keluarga dan kampung saya sendiri, Kari Ayam masih menjadi menu utama diantara sekian banyak menu yang ada.
Opor Ayam
Selain Kari Ayam, menu pendamping yang sering disajikan ketika lebaran di kampung halaman saya adalah opor ayam. Opor Ayam juga masakan yang sangat populer se-Indonesia. Opor Ayam terbuat dari campuran Santan, Bawang Putih, Bawang merah, Ayam dan beberapa bumbu lainnya. Di saat lebaran, saya paling suka sama menu yang satu ini, apalagi kalau dimakannya dengan ketupat.
Soto Ayam
Menu pendamping lainnya adalah Soto Ayam. Makanan khas Indonesia yang berupa sup ayam dengan kuah berwarna kekuningan. Warna kuning ini berasal dari kunyit yang digunakan sebagai bumbu. Selain ayam bahan yang digunakan juga meliputi telur rebus, irisan kentang, daun seledri, serta bawang goreng. Soto juga terkadang disajikan dengan Ketupat, Lontong atau nasi putih.
Nasu Likku’ / Nasu Alikku’
Nasu Likku’ adalah Menu selanjutnya yang selalu hadir di setiap lebaran. Kuliner khas Bugis ini merupakan Ayam yang ditaburi bumbu lengkuas dan kelapa parut. Memang dalam Bahasa Makassar Likku’ berarti Lengkuas. Berbeda dengan Opor atau Soto, Nasu Likku’ tidak berkuah.
Nasu Palekko
Satu lagi menu yang Cuma ada di daerah yang penduduknya adalah masyarakat bugis, Nasu Palekko, khususnya di daerah Ajatappareng (Pinrang, Pare-pare, Sidrap dan Barru), kalau di Barru sendiri Nasu Palekko tidak se-populer daerah tetangganya, namun anda bukan tidak mungkin menemukan menu ini di Barru. Kalau di daerah Pinrang, Nasu Palekko menjadi menu wajib ketika Ramadhan dan kebaran tiba. Nasu Palekko berbahan dasar Ayam atau Itik muda, dengan menggunakan bumbu asam jawa, bawang merah, cabe rawit hijau, kunyit dan kaldu ayam. Rasa yang paling terkenal dari Nasu Palekko ini adalah rasanya yang sangat pedas.
Bajabu’
Jijabu’ atau Jabu’-Jabu’ adalah sejenis abon khas bugis yang terbuat dari kelapa. Juga menjadi menu wajib ketika lebaran sebagai pendamping tumbu’-tumbu’ dan leppe’-leppe’. Kalau di Jawa, Bajabu’ dikenal dengan nama surendeng kelapa.
Tape / Tapai
Untuk makanan penutupnya, di daerah Bugis khususnya Kabupaten Soppeng, ada Dessert yang bernama Tape (Tapai). Tape sendiri merupakan kudapan hasil fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Sulawesi selatan, substrat ini biasanya beras ketan. Ragi untuk fermentasinya merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (jamur).
Kalau dilihat-lihat, semuanya enak ya. Kebayang kangennya lebaran di Kampung kalau Makanannya seperti ini….. heheh.
* * *
Karena masih suasana lebaran, Admin Bukan Pajokka mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkun, Shiyaamanaa wa Shiyaamakum, Taqabbal Ya Karim, Wa Ja’alanallahu Minal Aa’idiina Wa Faa’iziin.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Burasnya duh. Mohon maaf lahir dan batin juga kak. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Ada apa dengan burasnya….? 🙂 🙂
Maaf lahir batin juga. 🙂
SukaSuka
Saya baru tahu buras biasa dimakan sama kuah kari mas.
Duh jadi lapar nih… belum icip lontong lebaran sampai sekarang
SukaDisukai oleh 1 orang
Paling pas kalau buras campur kuah kari. Buruan mas…. sebelum makanan lebarannya abis, sekarang udah h+3 loh
SukaDisukai oleh 1 orang
hahaha. nyarinya susah mas.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aduh jadi ngiler. Buras, Leppe – leppe (Toraja Lappa – lappa) suka banget aku.
Btw,
Selamat Idul Fitri yah,
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama2…., heheh.
SukaSuka
Duh, jadi pengen lebaran lagi :))))
Mohon maaf Lahir batin ya, Fauzi! 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Maaf lahir batin juga, dita.
SukaSuka
Wah ga nemu peuyeum (tape) tahun ini. Seger kan tuh apalagi kemarin pas lebaran cuaca cerah. Campur es doger mantap.
SukaDisukai oleh 1 orang
Jalan jalan ke rumah saya saja mas.., tapenya masih banyak banget..
SukaSuka
wah asik nih, mau dong kesana buat ngabisin tapenya. hahaha tapi sekarang mah udah abis kali ya mas
SukaDisukai oleh 1 orang
Gak abis mas, tapenya masih ada tapi udah ####
SukaSuka
hahaha pagarnya banyak menandakan sudah *****
SukaSuka
ngiler lihat penampakan burasnya 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Burasanya dah habis….
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau di kampungku bikin ketupat justru di hari ketujuh lebaran ^^
Duh, salah nih blogwalking malam-malam, jadi laper lagi padahal udh makan malam. Haha. 😂😂
SukaSuka
iya, setahu saya ada beberapa daerah yang tradisinya seperti itu. mereka hanya sekadar sholat ied di hari pertama, lalu lanjut puasa syawal. nah pas selesai puasa syawalnya baru mereka makan besarnya…. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Sungguh menarik. 🙂 Selamat Idul Fitri.
SukaSuka
Sama2′
SukaSuka
Minal aidzin walfaidzin kaka
Salam kenal dr blogger ala2
SukaSuka
Sama2. Salam kenal juga.
SukaSuka
opor ayam udah paling enak deh… jadi kepengen makan makanan lebaran lagi…
SukaSuka
sama, kalau diliat lagi, pengen lebaran lagi…. heheh. tenang masih ada idul adha kok.. insya Allah
SukaSuka
banyak banget menu makanannya kalau lebaran …
kalau di daerah saya hanya ketupat sama opor ayam atau kambing …
btw .. mohon maaf lahir bathin ya
SukaSuka
Mohon maaf juga. 🙂 🙂
SukaSuka
i love buras so much….kalo ada buras gak bakal milih yang lain kecuali habis….
SukaDisukai oleh 1 orang
So do i…. heheheh
SukaSuka
lagi blogwalking nemu ini jadi laper… hehe banyak makanan yang belum saya coba… salam kenal mas 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal mas. Sekarang banyak yang udag abis. Susah ddapat kalau bukan hari lebaran.
SukaDisukai oleh 1 orang
salam kenal kak, enak-enak semua tampaknya makanan bugis ini yang pernah dicoba sih buras dimakan dengan coto makassar pengen main ke bugis buat nyobain kulinernya
SukaSuka
Ayok main main ke sulsel
SukaDisukai oleh 1 orang
amiin nunggu AA promo ke makassar hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang