Usai istirahat sejenak setelah berkeliling di Twin Towers dan Central Market Siang tadi, sore ini rencana kami adalah melanjutkan eksplorasi kami yang sempat tertunda karena kondisi kami dan alam yang tidak memungkinkan. Tadi kami sudah terlewat kelelahan, lapar dan ngantuk, dan Alam sudah tidak bersahabat dengan panasnya yang membakar sehingga kami terpaksa menunda lawatan kami ke Dataran Merdeka di sore hari.
Karena Dataran Merdeka masih sangat dekat dengan CentraL Market, maka kami menggunakan jasa GO-KL Purple Line menuju Central Market. Dari Central Market kami berjalan menyusuri Kasturi Walk hingga ujung dan belok kiri menyusuri jalan Leboh Pasar Besar . Kami berjalan hingga mendapatkan perempatan dan terlihat bangunan-bangunan tua dengan desain klasiknya yang mencolok. Dari Bangunan tua yang kami lihat pertama kali itulah pertanda kalau kami sudah dekat dari dataran Merdeka.
Bangunan Tua yang pertama kali saya jumpai adalah bangunan tua bergaya Moghul yang bernama National Textile Museum. Dibangun pada tahun 1905 oleh AB. Hubback. Awalnya dibangun sebagai FMS Railway Headquarters, kemudian bangunan ini dijadikan kantor departemen Pekerjaan Umum Selangor. Saat ini Gedung ini berfungsi sebagai Museum Tekstil Nasional yang memerkan Pakaian Tradisional Malaysia. Lantas kami berfoto dengan latar belakang gedung ini dan berlanjut ke Dataran Merdeka yang terkenal itu
Berjalan beberapa langkah melewati beberapa bangunan Tua, kami akhirnya bisa melihat Dataran Merdeka. Dataran dalam Bahasa Indonesia berarti Lapangan. Lapangan ini merupakan tempat merayakan Kemerdekaan Malaysia dari penjajahan Inggris. Di Pinggir Lapangan berdiri Tiang Bendera setinggi 100 Meter, yang merupakan salah satu dari tiang bendera tertinggi di dunia. Di Tempat ini Pula, Union Jack diturunkan dan Bendera federasi Malaya dikibarkan untuk pertama Kalinya pada tanggal 31 Agustus 1957 tengah malam. Indonesia jauh lebih dulu Merdeka dibanding Malaysia, namun Malaysia jauh lebih Maju dibanding Indonesia…, disitu terkadang saya merasa iri.
Tak Jauh dari Tiang Bendera (Flag Pole) terdapat Kolam Bundar yang di tengahnya terdapat air Mancur bernama Victorian Fountain. Air Mancur ini dibangun di masa pemerintahan Inggris tahun 1897. Awalnya Air Mancur ini dibangun di Market Square, lalu dipindahkan ke Indipendence Square karena menganggu lalu lintas.
Dataran Merdeka ini dikelilingi oleh banyak bangunan Tua dengan gaya yang berbeda. Setelah melihat National Textile Museum, di dekatnya ada Museum Muzik. Sebelum beralih fungsi sebagai Museum Muzik, dulunya bangunan ini bernama Restaurant Warisan. Dibangun tahun 1905 oleh orang yang sama AB. Hubback , yang awal fungsinya sebagai Chartered Bank.
Tepat di dekatnya ada Galeri Kuala Lumpur. Galeri Kuala Lumpur adalah salah satu diantara Bangunan Tua di Dataran Merdeka yang saya masuki. Dengan Membayar RM.5 Kami dapat melihat Perkembangan Kota Kuala Lumpur hingga menjadi se-maju sekarang. Gedung Galeri Kuala Lumpur ini terdiri dari 2 Lantai. Di Lantai dasar dipajang foto-foto Kuala Lumpur saat masih dalam jajahan Negara Inggris, serta beberapa peristiwa yang pernah terjadi di Kota ini, seperti Musibah Banjir yang pernah melanda Kuala Lumpur tahun 70-an. Bukan Cuma foto, disini juga terdapat Miniatur Masjid Jamek, Masjid tertua di Kuala Lumpur dan Galeri Kuala Lumpur, dan juga dipamerkan beberapa Pakaian Tradisional masyarakat Malaysia.
Di Lantai dua, kami masuk di sebuah ruangan besar yang agak gelap. Di Ruangan tersebut terdapat Maket Besar kota Kuala Lumpur. Maket tersebut dengan detail menggambarkan bangunan-bangunan yang ada di Kuala Lumpur, mulai dari rumah-rumahnya sampai gedung-gedung pencakar langit. Lampu Mati total saat pertunjukan dimulai. Selama sekitar 2 menit, bangunan – bangunan tersebut menyala kerlap-kerlip. Di dinding, Proyektor mepersentasikan fakta-fakta tentang Kota Kuala Lumpur, fasilitas yang ada dan rencana pembangunan Kota di Masa depan. Keren !!
Setelah pertunjukan selesai, kami kembali ke Lantai dasar, mengikuti petunjuk yang ada di dinding Galeri. Kami diarahkan menuju Ruangan yang menjadi tempat penjualan Souvenir. Souvenir yang dijual di Galeri ini keren dan lumayan mahal.
Setelah melihat seisi Galeri, jangan lupa untuk mengabadikan moment di sebuah tulisan raksasa bertuliskan I Love (dilambangkan dengan hati ) KL dekat Galeri ini. Ini juga merupakan ikon Kuala Lumpur.
Saya berjalan agak jauh ke Bangunan yang menjadi perhatian saya. Sultan Abdul Shamad Building. Gedung ini merupakan Bangunan terbesar pada masanya. Dibangun sebagai kantor Pemerintahan Baru, Kantor Departemen Pekerjaan Umum, Kantor Survey, Bendahara, Kantor Pos, Telegraf dan beberapa departemen federal Malaysia pada tahun 1897. Terdapat sebuah Tower di bagian tengah gedung ini. Dan di Puncaknya terdapat Jam yang pertama kali berbunyi pada saat parade perayaan ulang tahun Ratu Victoria Tahun 1897.
Tepat di dekat Sultan Abdul Shamad Building ada Government Office yang dulunya dikenal dengan nama Old General Post Office. Dibangun tahun 1896 atas inisiatif W.E Maxwell.
Di seberang Dataran, ada Bangunan bergaya Tudoe bernama Royal Selangor Club. Dibangun oleh A.C Norman tahun 1884, lalu dibangun ulang oleh A.B Hubback di tahun 1910. Club House ini merupakan tempat pertemuan utama Kolonial Inggris, dan dikenal dengan nama The Spotted Dog. Pertandingan Kriket sering diadakan di halaman Gadung ini. Sultan Selangor menobatkan status Royal atas bangunan ini pada tahun 1984 di Perayaannya yang keseratus Tahun.
Tidak jauh dari Royal Selangor Club ada St. Marys Catedral yang diarsiteki oleh A.C Norman dan dibangun tahun 1894. Catedral bernuansa Putih bersih dan bergaya Gotik ini merupakan Gereja Beton pertama yang ada di Negara Federasi Malaysia. Gereja ini juga merupakan Gereja Anglikan Tertua yang ada di Wilayah ini.
Bangunan selanjutnya adalah Old High Court Builidng, yang awalnya berfungsi sebagai Pengadilan Tinggi tapi sekarang digunakan oleh Kementrian Informasi Komunikasi dan Budaya Malaysia. Dibangun tahun 1915 oleh A.C Norman
Berpusing-Pusing (berkeliling) dari satu gedung tua ke gedung lain di Dataran Merdeka yang jaraknya berdekatan ternyata cukup menguras tenaga. Kami memutuskan beristirahat di depan Gedung Tua City Theatre (Panggung Bandaraya). Di depannya berjajar mobil-mobil yang juga berfungsi sebagai toko makanan ringan seperti kebab, burger, hot dog, dan minuman segar. Saya membeli segelas jus jeruk dan kebab. Menikmati sore itu sampil mengistirahatkan kaki yang sedari tadi sudah meminta haknya untuk beristirahat.
Sambil istirahat saya juga memerhatikan gedung tua yang berada tak jauh dari kami, City Theater atau Panggung Bandaraya. Bangunan berawarna coklat bergaya Mogul ini juga dibangun oleh A.B Hubback pada tahun 1904. Awalnya Bangunan ini berfungsi sebagai Old City Hall tapi sekarang berfungsi sebagai teater.
Setelah Meregangkan kaki, meghilangkan lapar dan dahaga, dan memulihkan tenaga perjalanan berlanjut ke Pasar India. Saat Mama dan Kak Lia asik berbelanja di Pasar India, Adzan Magrib dengan merdunya menggema, melepaskan kepergian Mentari yang akan kembali ke Peraduan. Langit Kuala Lumpur perlahan menjadi gelap. Saya dan Majdi berinisiatif melaksanakan sholat Magrib di Masjid Jamek, yang tak jauh dari Pasar ini.
Masjid Jamek juga merupakan salah satu Bangunan Tua yang menjadi National Heritage Site di sekitar Dataran Merdeka. Masjid ini merupakan Masjid Beton Pertama di Kuala Lumpur. Dibangun tahun 1909 dan diarsiteki oleh A.B Hubback dengan Gaya Moorish. Sebelum Masjid National dibangun, Masjid Jamek ini masih menjadi Masjid Utama Malaysia. Dan Fakta yang menarik dari Masjid ini adalah Bangunan Masjid ini masih asli dari pertama dibuat hingga sekarang. Belum ada Renovasi alias masih Original.
Masjid ini terletak di Pertemuan Sungai Klang dan sungai Gombak, yaitu tempat asal muasal Kuala Lumpur. Meski bukan lagi Masjid Utama Negara, Masjid jamek masih menjadi Masjid yang penting karena Nilai sejarahnya dan letaknya strategis di tengah kota Kuala Lumpur. Salah satu yang harus diperhatikan ketika masuk ke Masjid ini adalah Pakaian Harus sopan dan menutup aurat.
Sayang sekali, saat saya tiba, Langit sudah gelap, padahal saya maunya memotret Masjid ini ketika langit masih terang. Saya segera mengambil air wudhu dan masuk ke Masjid melaksanakan sholat Magrib. Setelah Sholat barulah saya mengambill gambar seisi Masjid. Tempat Sholat Utama Masjid tidak begitu luas, tetapi bagian teras Masjid sangat luas. Bagian ini juga dipakai sebagai tempat sholat kalau bagian dalam sudah penuh. Setelah berfoto-foto, saya dan Majdi kembali ke Pasar India dan kembali lagi ke Masjid ini. Capeknya.
Saya berbaring di bagian teras Masjid. Kak Majdi dan yang lain membicarakan rencana tempat yang akan dituju esok hari. Awalnya malam ini kami berencana ke Singapura, dengan Bus malam. Tapi roman-romannya, malam ini semua orang kelelahan, dan kami belum membeli tiket. Jadilah keputusan malam itu Batal ke Singapura, dan mengganti rencana esok ke Batu Caves.
Note :
Sebenarnya Masih ada beberapa bangunan Tua lagi yang ada Dataran Merdeka, yaitu Kuala Lumpur City Library, Malaysian Institute, Wisma Ekram, Old Sessions and Magsitrates Court Building. Semuanya juga menarik, tapi sayang saat itu saya tidak terpikir untuk mengunjungi semuanya (catet : Capek). Semuanya masih sangat terawat dan tak kalah ramai dengan tempat wisata lainnya.
Beberapa tempat saya lupa mengambil foto, foto yang bukan hasil jepretan saya disertakan dengan sumber
Saya kemarin jalan-jalan ke Dataran Merdeka juga meski cuma sebentar, dan makan di bawah lapangannya (makanannya enak loh :hihi). Yang keren adalah di bawah lapangan itu dijadikan tempat parkir! Bayangkan kalau Monas di bawahnya ada tempat parkir, lumayan kan, jadi tidak ada parkir liar :haha.
Tapi kok kemarin saya tidak ketemu dengan Victorian Fountainnya, ya? :haha.
Soal kemajuan, saya pikir tergantung orangnya sih, mungkin di sana orang-orangnya sudah lebih sadar tentang bagaimana maju bersama, kalau di Indonesia orang-orangnya masih sibuk dengan urusan yang sebetulnya nggak penting banget :haha. Tapi mudah-mudahan kita bisa segera menyusul mereka, ya :)).
Terakhir, saya juga belajar gaya arsitektur bawaan Inggris di bangunan-bangunan di sini. Kiblatnya lebih ke arah India, ya… ketimbang di Indonesia (Hindia-Belanda) yang masih Eropa daratan banget :hehe.
Tulisan yang bagus dan padat soal Dataran Merdeka, Mas! :)).
SukaDisukai oleh 1 orang
Ohh ternyata ada parkiran di bawah situ ya?? Hahaha…. saya gak turun ke parkiran itu, saya sempat sih liat tangga di depan sultan abdul shamad building.. tapi gak tau itu kemana. Ternyata parkiran. Kalau kayak gitu itu persis seperti lapangan karebosi di Makassar yang bawahnya jadi tempat parkir dan Mall.
Kalau saya si emang liat Malaysia lebih Maju, hampir di setiap aspek. SDM, transportasi, ekonomi, pariwisata (meski Indonesia lebih kaya tempat wisata) dan banyak lagi.
Iya sih banyak yang kiblatnya ke arah India… diantaranya saya suka dengan bangunan Sultan Abdul shamad building. Kalau Indonesia gedung-gedung tuanya yaaa… seperti itu…, gaya eropa banget. Coba kalau ke Makassar liat Fort Rotterdam yang gayanya belanda banget.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ooh ada di Makassar juga? Wah, harus ke sana nih :hihi.
Soal tempat wisata mah Indonesia jauh lebih kaya, tapi pengelolaannya di sini memang kurang maksimal ya :hehe. Kalau Fort Rotterdam mah benteng banget :hihi, dindingnya tebal-tebal!
SukaSuka
Hahaa.. iya Mas di Makassar ada kayak gitu, gak seperti dataran merdeka yang dikelilingi bangunan tua. Kalau di Makassar, Lapangan Karebosinya dikelilingi gedung-gedung modern.
Hahah… tapi saya lebih salut sama negeri negeri yang kekayaan alamnya tak seberapa tapi mampu mendongkrak pariwisata mereka jauh mengalahkan negeri negeri kaya alam tapi kurang pengelolaan. Semoga saja Indonesia bisa lebih dari itu.
SukaDisukai oleh 1 orang
Amin, kalau mau dan berusaha keras, pasti bisa :)).
SukaSuka
Dan para travel blogger seperti mas adalah jawaban atas doa doa itu…
✊✊ semangatt… hahahh
SukaSuka
Dan para travel blogger seperti Mas inilah salah satu jawaban atas doa doa itu…
✊✊ semangatt hahahah
SukaDisukai oleh 1 orang
yaaahhh mas Fauzi…saya yang sdh di sini belum pernah ke tempat tempat itu….hahaha….kalau sdh libur hawanya ongkang ongkang kaki di rumah nyantai…. masih di KL enggak sekarang? senengnya kalau bisa ketemu bloger dr indonesia.. ya sy iri sekali dgn KL , negeri kita para petingginya mental pedagang semua cari untung.
BTW kalau ada waktu masih di sini kita ketemu mlm ini WA sy di 0196904771 kalau ada temen baru saya keluar. 🙂
SukaSuka
Sayang sekali mas… saya sudah di bumi Indonesia tercinta …. saya di KLnya waktu bulan November kemaren…. hehehe. Itupun cuman seminggu.
Emang di KL tinggalnya di daerah mana ? Kalau saya waktu di sana nginepnya di Bukit Bintang
SukaDisukai oleh 1 orang
yaaahhh hahaha…kirain semalem…saya di Heritage condo. jl pahang…dekat sih dari KLCC nggak lama perjalanan sebentar
SukaSuka
Di KL kerja ya Mas ?
SukaSuka
iya. dekat sini. jalan kaki cuma 10 menit. kalau bawa kreta 20 menit muter soalnya…
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau saya di KL sukanya naik GO-KL , gratis soalnya… hahah
SukaSuka
nah apalagi tuh sy nggak tahu malah …Bis ya?
SukaSuka
Aduh mas… masa nggak tau.. . Itu bus gratis loh… warnanya pink
SukaSuka
hahaha iya…saya tak pernah tahu ada fasilitas itu…..dikasih fasilitas mobil jadi saja kemana mana pake mobil. asyik juga ya…KL ini memang jauh dibanding JKT
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha iya Mas. Disana malah saya gak pernah liat macet.
SukaSuka
itu dia yang saya suka tinggal di sini. nanti saya mau tuliskan kelebihan nya di sini…sebenarnya indonesia juga bisa cuma harus diubah dulu mentalnya….di sini tak pernah sy dengar suara klakson tat tit tut bersahutan…walau macet juga dikit sebentar jalan. tak ada polisi ngumpet di lampu merah…asyik pokoknya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Thats why i love KL… 😻
SukaSuka
yah agree…..cuma saya suka sedih saja kenapa DPR sama pemerintah yang suka studi banding ke sana sini menghabiskan duit miliaran tak pernah ada bekasnya? kita yg rakyat biasa melihat ini jadi gemes gregetan !
SukaDisukai oleh 1 orang
Mungkin karena mau bikin bekasnya itu susahh…
Baguslah mas kalau masih sedih.. itu tandanya masih cinta sama negeri ini meski tinggal di negeri orang.
SukaSuka
wah pasti itumah…
SukaSuka
saya di sini dikasih kreta jadi kemana mana bawa kreta.. tak pernah tahu ada yg spt itu. 😦
SukaDisukai oleh 1 orang
Wahh… coba deh sekali kali naik bus… seru.. hahah
SukaSuka
Terakhir aku ke Masjid Jamek itu masih direnovasi. Apa sekarang sudah selesai? ini tempat yang mau aku datangi kalo berkesempatan balik ke KL lagi.
SukaDisukai oleh 1 orang
Waktu kesana saya gak liat renovasi di Masjid. Tapi di depannya kayak ada pembangunan.
SukaSuka
wah.. kenalin dong sama kak lia nya.. hehe 😀 by the way, pengambilan foto yang ada kak lia itu bagus lho… (y)
SukaSuka
Kak lia udah punya tiga anak lohh…
SukaDisukai oleh 1 orang
Jiah… hahahaha… 😀 tak jadi lah… hehe 😀
SukaSuka
Hahaha… 😄
SukaSuka
Jadi kangen KL, terutama kuliner nya LAKSA hehehe
SukaSuka
Saya justru kangen sama Nasi Dagangnya… 😄😄
SukaSuka
Malaysia keliatan kayak negara maju banget ya ._.
SukaDisukai oleh 1 orang
Bekas jajahan Inggris itu mas… rata2 maju kelihatannya. Tapi emang sih Maju.. meski bukan negara Maju
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau boleh ngebandingin, majuan mana Indo sama Malay, mas?
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau menurut saya ya majuan malay..
SukaSuka
Saya juga berpendapat demikian :’) luar biasa ya malay :’)
SukaSuka